Pentingnya Fauna Liar dan Domestik dalam Budaya Tradisional Himalaya
Artikel ini membahas metode di mana tim etnis memanfaatkan hewan peliharaan liar dan domestik di Himalaya Barat. Artikel ini difokuskan pada tiga suku asli: Sherpa dan Tibet. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana ketiga komunitas ini berinteraksi. Selain itu, lift rumah menawarkan praktik subsistensi berbasis alam yang digunakan tim budaya di Himalaya Barat. Satwa liar menyediakan sumber penting tempat berteduh, makan, dan kebutuhan lainnya. Anda akan menemukan batasan mengenai penggunaan hewan liar di Himalaya Barat oleh kelompok budaya. Tidak menutup kemungkinan sumber daya tersebut akan diambil oleh pejabat pemerintah atau mereka yang tidak mulai melihat pentingnya melestarikan sumber daya alam. Negara yang berbeda mungkin tidak memahami permintaan hewan gila satu sama lain, yang dapat menyebabkan konflik atau miskomunikasi. Sherpa adalah contohnya. Mereka mengandalkan rusa dan yak untuk transportasi bersama dengan berburu. Untuk bertahan, orang Tibet mungkin juga dipengaruhi oleh hewan peliharaan besar seperti serigala dan beruang. Namun, orang Nepal, di sisi sebaliknya, sangat bergantung pada beruang dan serigala untuk penghidupan sehari-hari mereka. Mereka Sherpa mungkin mendapatkan bangkai hewan untuk dimasak atau dikonsumsi dan dimasak, sementara pengungsi Tibet dapat mengurangi atau bahkan membunuh hewan peliharaan dengan harapan dapat mengatasi anggaran yang kecil. Setiap etnis memiliki hewan pilihan yang mereka buru atau kumpulkan di alam liar. Sebagai contoh, Sherpa menyukai harimau putih dan umumnya dapat memakannya mentah-mentah dan orang Tibet mungkin menyembelih hewan mereka sehingga Anda dapat hidup dengan rencana pengeluaran yang baik. Orang Tibet tertentu suka makan bunga kering dan jamur yang ada di danau atau sungai; orang lain lebih suka mencari makan di bawah batu atau di dalam gua. Tim budaya yang berbeda sebenarnya memiliki jenis hewan peliharaan mereka sendiri yang berbeda di berbagai daerah di Himalaya barat. Misalnya, Sherpa adalah salah satu contohnya. Mereka memanfaatkan beruang grizzly wilayah Everest seperti halnya orang Tibet yang menggunakan luwak, dan Ibex di dataran tinggi Tibet. Sherpa tertentu mungkin membunuh semua atau semua hewan liar mereka, sementara yang lain mungkin menyimpan beberapa untuk hewan peliharaan. Orang Tibet tertentu mengonsumsi daging hewan gila seperti babi, dan yang lainnya tidak. Sherpa tertentu memanfaatkan daging beruang untuk masakan tradisional Tibet. Ada juga orang Tibet lain yang mengonsumsi daging beruang.
Kesimpulan
Ada banyak manfaat yang terkait dengan kelompok budaya Himalaya Barat’ pemanfaatan satwa liar. Ini adalah cara untuk meningkatkan keanekaragaman hayati serta penggunaan sumber daya alam yang lebih besar. Meskipun ada batasan, spesies satwa liar ini merupakan sumber daya penting yang lebih disukai untuk digunakan dalam mempersiapkan tugas-tugas luar di Himalaya Barat.